Seperti halnya di bidang lain, maka pada saat ini institusi kesehatan, baik Dinas Kesehatan maupun Institusi Pendidikan Kesehatan harus berbenah diri jika tidak ingin tergilas arus globalisasi. Berbenah diri di sini berarti institusi kesehatan perlu dikelola dengan lebih baik agar pelayanan / program kesehatan yang dihasilkan
bermanfaat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Agar pelayanan kesehatan mempunyai kualitas yang baik, para pengelola / manager kesehatan akhi-rakhir ini sudah mulai menyadari bahwa dalam melakukan pengambilan keputusan tidak lagi hanya berdasarkan instuisi semata, namun berdasarkan fakta empiris dilapangan. Dengan demikian langkah penyediaan data dan informasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Untuk dapat menyediakan data dan informasi secara benar maka sangatlah penting mempelajaridan akhirnya menguasai ilmu statistik.Statistik dalam arti sempit berarti angka / data. Sedangkan dalam arti luas statistik sebagai sebagai suatu prosedur atau metode pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penyajian data. Sedangkan penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian haruslah akurat, artinya data yang dihasilkan harus memenuhi kriteria valid, realibel dan obyektif. Valid artinya ketepatan/kecermatan penelitian, yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalkan data dalam objek berwarna merah, maka data yang terkumpul oleh peneliti juga berwarna merah. Contoh lain, kita akan mengukur waktu lomba lari cepat, kalau mengukurnya dengan jam tangan tentu hasilnya tidak valid, untuk lomba lari cepat akan valid bila menggunakan stop wacht. contoh lain, bila survei melakukan wawancara dengan orang pedesaan di Cianjur, tidak valid jika wawancaranya menggunkan bahasa batak, akan valid bila menggunakan bahasa Indonesia.
Reallible menunjukkan kekonsistensian pengukuran, artinya pengukuran diulang-ulang akan mendapatkan hasil yang sama. Misalkan data yang terkumpul dari obyek kemarin berwarna hijau, maka sekarang atau besok juga masih tetap berwarna hijau. Objek menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang. Jadi misalkan orang tertentu melihat bahwa objek itu berwarna putih, maka orang lain pun akan menyatakan sama, yaitu putih.
2. Peran Statistik dalam Penelitian
Peran statistik dalam suatu penelitian dimulai dari tahap awal sampai dengan akhir penelitian, adapun peranannya :
a. Alat untuk menghitung besarnya sampel yang akan diteliti
b. Alat untuk menguji validitas dan reabillitas instrumen
c. Alat untuk mengolah data
d. Alat untuk menganalisis data
e. Alat untuk penyajian data
3. Manfaat Penelitian
a. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan
b. Membandingkan status kesehatan di suatu tempat lain, atau membandingkan status kesehatan waktu lampau dengan saat sekarang.
c. Evaluasi dan monitoring kegagalan dan keberhasilan program kesehatan yang sedang dilaksanakan.
d. Keperluan estimasi tentang kebutuhan pelayanan kesehatan.
e. Perencana program kesehatan
f. Keperluan research dan publikasi masalah-masalah kesehatan.
4. Jenis Data
Dalam menggunakan statistik perlu dipahami benar mengenai definisi data dan jenis-jenis data. Data merupakan kumpulan angka/huruf hasil dari penelitian terhadap sifat atau karakteristik yang di teliti. Isi data pada umumnya bervariasi (misalnya data berat badan dalam suatu kelompok orang ada yang beratnya 60 kg, 50 kg, 75 kg dst) sehingga muncul istilah variabel. Jadi variabel merupakan karakteristik yang nilai datanya bervariasi dari suatu pengukuran ke pengukuran lainnya.
Menurut skala pengukurannya, variabel dibagi empat jenis, yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio
a. Nominal, variabel yang hanya membedakan nilai datanya dan tidak tahunilai data mana yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh : Jenis Kelamin, Suku, Agama dll. Jenis Kelamin laki-laki tidak lebih tinggi dari jenis kelamin perempuan, suku Jawa tidak dapat dikatakan lebih baik atau buruk dari suku Asmat. Begitu Pula Agama Kristen tidak dapat dikatan lebih baik atau buruk dibanding Agama Islam. Dengan ilustrasi ini dapat dikatakan bahwa variable nominal, nilai datanya sederajat.
b. Ordinal, variable yang dapat dibedakan nilai datanya dan juga sudah diketahui tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah, tapi belum diketahui besar beda antar nilai datanya. Contoh, pendidikan, pangkat, stadium penyakit dll. Pendidikan SD pengetahuannya lebih rendah dibandingkan SMP, namun demikian, kita tidak tahu besar perbedaan pengetahuan orang SD dengan SMP.
c. Interval, variabel yang dapat dibedakan, diketahui tingkatannya dan juga besar beda antar nilainya, namun pada variabel interval belum diketahui kelipatan suatu nilai terhadap nilai yang lain dan pada skala interval tidak mempunyai titik nol mutlak. Contohnya variable suhu, benda A suhunya 40 derajat dan benda B suhunya 10 derajat. Benda A lebih panas dari benda B, dan beda panas antara benda A dengan B adalah 30 derajat, namun kita tidak bisa mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali lipat dari benda B (ini berarti tidak ada kelipatannya!). selanjutnya, kalau suatu benda suhunya 0 derajat, ini tidak berarti bahwa benda tersebut tidak mempunyai panas (tidak mempunyai nilai nol mutlak).
d. Ratio, variabel yang paling tinggi skalanya, yaitu bisa dibedakan, ada tingkatan, ada besar beda dan ada kelipatannya serta ada nilai nol mutlak. Contoh berat badan, tinggi badan, dll. Misal A beratnya 30 kg, berat B dua kali lebih tinggi dari berat A, berat 0 kg berarti tidak ada berat (tidak ada bendanya) sehingga ada nol mutlak.
Dalam analisis seringkali digunakan pembagian data / variabel menjadi dua kelompok yaitu data katagori dan numerik.
a. Kategorik (kualitatif), merupakan data hasil pengklasifikasian / penggolongan suatu data. Cirinya : isinys berupa kata-kata, contoh: sex, jenis pekerjaan, pendidikan, dll.
b. Numerik (Kuantitatif), merupakan variable hasil dari perhitungan dan pengukuran, Cirinya: isi variable berbentuk angka-angka. Variabel numerik dibagi dua macam menjadi Diskrit dan Kontinu.
· Diskrit, merupakan variabel hasil dari perhitungan, mis: Jumlah anak, jumlah pasien tiap ruangan, dll.
· Kontinu, merupakan hasil dari pengukuran, tekanan darah, HB, dll.
Variabel katagorik pada umumnya berisi variabel yang berskala nominal dan ordinal, sedangkan variabel numerik berisi variabel yang berskala interval dan rasio. Dalam analisis statistik, seringkali data numerik diubah kedalam data katagorik dengan cara dilakukan pengelompokkan / pengklasifikasian. Misalnya, variabel berat badan data rillnya merupakan data numerik, namun bila dikelompokkan menjadi kurus (<50 kg), sedang (50-60 kg) maka variabelnya sudah menjadi katagorik.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !